Minggu, 12 Desember 2010

Foto Pada Berkas Lamaran Kerja Mempengaruhi Nasib Anda

Tahukah Anda kalau ketika melamar pekerjaan, bukan hanya pengalaman dan latar belakang pendidikan saja yang menjadi bahan pertimbangan perusahaan untuk menerima atau menolak Anda, tapi juga wajah dalam foto yang Anda lampirkan pada berkas lamaran kerja?

Seperti dikutip VIVAnews.com dari laman NT Times, bahwa foto yang Anda sertakan dapat mempengaruhi nasib Anda saat melamar pekerjaan, merupakan kesimpulan atas hasil penelitian yang dilakukan tim dari Ben-Gurion University of the Negev, Israel. Dalam penelitian ini, tim mengirimkan 5.312 resume kepada lebih dari 2.600 perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan.

Tim mengirim dua aplikasi dengan resume identik ke setiap perusahaan. Satu aplikasi dilengkapi foto, dan satu lainnya tanpa foto. Tim menempatkan sejumlah foto acak, mulai wanita berwajah cantik, pria tampan, hingga mereka dengan wajah biasa saja.

Peneliti setidaknya mengumpulkan foto dari 300 mahasiswa. Mereka kemudian membentuk panel untuk mengategorikan pria dan wanita berdasar daya tariknya. Untuk menghilangkan bias rasial, para peneliti memilih individu yang tampaknya memiliki latar belakang etnis yang ambigu.

Hasilnya, 19,9% calon karyawan pria tampan yang mengirim foto mendapat panggilan wawancara. Sebanyak 13,7% pria dengan foto wajah biasa saja yang mendapat panggilan wawancara. Hanya 9,2% pria yang tidak mengirim foto yang mendapat panggilan.

Berdasar analisis penelitian, pria berwajah menarik harus mengirim rata-rata lima resume dengan foto untuk mendapat satu panggilan wawancara. Sedangkan pria berwajah biasa saja harus mengirimkan 11 resume dengan foto untuk bisa mendapatkan panggilan serupa.

Sementara pada wanita menunjukkan hasil sebaliknya. Sebanyak 16,6% wanita yang mengirim resume tanpa foto mendapat panggilan wawancara kerja. Ini menunjukkan tingkat respons tertinggi dari perusahaan yang membuka lowongan.

Wanita yang mengirim resume dengan foto biasa saja, 13,6%-nya yang mendapat panggilan wawancara. Sedangnya wanita yang mengirimkan resume dengan foto menarik, hanya 12,8%-nya yang dipanggil untuk wawancara.

Peneliti menemukan tingkat respons yang hampir sama untuk semua kategori wajah wanita. Wanita yang mengirim resume dengan wajah menarik hanya memiliki kemungkinan 50% mendapatkan panggilan wawancara. Peluang itu sama dengan wanita yang mengirim resume dengan foto biasa saja atau tanpa foto.

Peneliti juga mengambil kesimpulan bahwa respons perusahaan terhadap resume dipengaruhi jenis kelamin calon karyawan. Ketika pria mengirimkan resume dengan foto, perusahaan menganggapnya sebagai gambaran kepercayaan diri. Tapi ketika wanita mengirim resume dengan foto, cenderung dianggap 'menjilat' melalui penampilan.

“Penelitian kami justru menunjukan, kecantikan dan ketampanan menghalangi kesempatan mendapat pekerjaan. Pria dan wanita yang memenuhi kualifikasi dan berwajah menarik bisa jadi dicoret sejak awal proses seleksi," kata salah satu peneliti.

Read more... Read more...

Kamis, 02 Desember 2010

Cara Jitu Menghindari Miskomunikasi

Kata-kata merupakan bagian terpenting dari sebuah aktivitas berkomunikasi. Lewat kata-kata yang terangkum menjadi kalimat-kalimat, komunikasi bisa terjalin dua arah atau lebih.

Namun banyak orang mengakui, tak mudah melakukan aktivitas ini, terutama di tempat kerja. Masalahnya, jika terjadi kesalahpahaman dalam berkomunikasi, alias miskomunikasi, tentunya bisa mengganggu proses kerja. Bagaimana mengatasi miskomunikasi seperti ini? Berikut tips dari Kevin Wu Result Consultant, salah seorang trainer dan konsultan muda Indonesia, yang dikutip dari laman VIVAnews.com ;

1. Hargai lawan bicara
Menghormati dan menghargai orang yang diajak bicara akan membuat kita cenderung berhati-hati dalam mengungkapkan setiap kata. Termasuk, ketika menegur anggota tim yang melakukan kesalahan, sehingga apa yang ingin kita sampaikan dapat dimengerti, dipahami, dan tidak membuat yang diajak bicara atau ditegur menjadi marah.

Pakar komunikasi, Dale Carnegie, dalam buku ‘How to Win Friends and Influence People’ bahkan mengatakan, rahasia terbesar yang merupakan salah satu prinsip dasar dalam berurusan dengan manusia adalah dengan memberikan penghargaan yang jujur dan tulus kepada orang tersebut.

2. Empati
Kemampuan untuk dapat menempatkan diri pada situasi dan kondisi yang dihadapi lawan bicara akan menciptakan komunikasi lancar. Salah satu syarat untuk dapat memiliki empati adalah memiliki kemampuan untuk mendengarkan dan memahami terlebih dahulu apa yang dikatakan orang yang kita ajak bicara. Dalam buku ‘The 7 Habits of Highly Effective People’, pakar manajemen Stephen R. Covey bahkan menempatkan kemampuan mendengarkan sebagai satu dari 7 kebiasaan tersebut.

3. Jelas dan transparan
Terkadang, karena suatu alasan, kita merasa perlu untuk menyampaikan pesan. Pesan yang baik adalah pesan yang jelas, transparan, dan dapat dimengerti sehingga tidak menimbulkan multi-interpretasi atau salah tafsir.

Sikap seperti ini juga akan membuat lawan bicara percaya bahwa memang apa yang kita katakan adalah benar dan tidak ada yang ditutup-tutupi.

Read more... Read more...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP