Minggu, 12 Desember 2010

Foto Pada Berkas Lamaran Kerja Mempengaruhi Nasib Anda

Tahukah Anda kalau ketika melamar pekerjaan, bukan hanya pengalaman dan latar belakang pendidikan saja yang menjadi bahan pertimbangan perusahaan untuk menerima atau menolak Anda, tapi juga wajah dalam foto yang Anda lampirkan pada berkas lamaran kerja?

Seperti dikutip VIVAnews.com dari laman NT Times, bahwa foto yang Anda sertakan dapat mempengaruhi nasib Anda saat melamar pekerjaan, merupakan kesimpulan atas hasil penelitian yang dilakukan tim dari Ben-Gurion University of the Negev, Israel. Dalam penelitian ini, tim mengirimkan 5.312 resume kepada lebih dari 2.600 perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan.

Tim mengirim dua aplikasi dengan resume identik ke setiap perusahaan. Satu aplikasi dilengkapi foto, dan satu lainnya tanpa foto. Tim menempatkan sejumlah foto acak, mulai wanita berwajah cantik, pria tampan, hingga mereka dengan wajah biasa saja.

Peneliti setidaknya mengumpulkan foto dari 300 mahasiswa. Mereka kemudian membentuk panel untuk mengategorikan pria dan wanita berdasar daya tariknya. Untuk menghilangkan bias rasial, para peneliti memilih individu yang tampaknya memiliki latar belakang etnis yang ambigu.

Hasilnya, 19,9% calon karyawan pria tampan yang mengirim foto mendapat panggilan wawancara. Sebanyak 13,7% pria dengan foto wajah biasa saja yang mendapat panggilan wawancara. Hanya 9,2% pria yang tidak mengirim foto yang mendapat panggilan.

Berdasar analisis penelitian, pria berwajah menarik harus mengirim rata-rata lima resume dengan foto untuk mendapat satu panggilan wawancara. Sedangkan pria berwajah biasa saja harus mengirimkan 11 resume dengan foto untuk bisa mendapatkan panggilan serupa.

Sementara pada wanita menunjukkan hasil sebaliknya. Sebanyak 16,6% wanita yang mengirim resume tanpa foto mendapat panggilan wawancara kerja. Ini menunjukkan tingkat respons tertinggi dari perusahaan yang membuka lowongan.

Wanita yang mengirim resume dengan foto biasa saja, 13,6%-nya yang mendapat panggilan wawancara. Sedangnya wanita yang mengirimkan resume dengan foto menarik, hanya 12,8%-nya yang dipanggil untuk wawancara.

Peneliti menemukan tingkat respons yang hampir sama untuk semua kategori wajah wanita. Wanita yang mengirim resume dengan wajah menarik hanya memiliki kemungkinan 50% mendapatkan panggilan wawancara. Peluang itu sama dengan wanita yang mengirim resume dengan foto biasa saja atau tanpa foto.

Peneliti juga mengambil kesimpulan bahwa respons perusahaan terhadap resume dipengaruhi jenis kelamin calon karyawan. Ketika pria mengirimkan resume dengan foto, perusahaan menganggapnya sebagai gambaran kepercayaan diri. Tapi ketika wanita mengirim resume dengan foto, cenderung dianggap 'menjilat' melalui penampilan.

“Penelitian kami justru menunjukan, kecantikan dan ketampanan menghalangi kesempatan mendapat pekerjaan. Pria dan wanita yang memenuhi kualifikasi dan berwajah menarik bisa jadi dicoret sejak awal proses seleksi," kata salah satu peneliti.

Read more... Read more...

Kamis, 02 Desember 2010

Cara Jitu Menghindari Miskomunikasi

Kata-kata merupakan bagian terpenting dari sebuah aktivitas berkomunikasi. Lewat kata-kata yang terangkum menjadi kalimat-kalimat, komunikasi bisa terjalin dua arah atau lebih.

Namun banyak orang mengakui, tak mudah melakukan aktivitas ini, terutama di tempat kerja. Masalahnya, jika terjadi kesalahpahaman dalam berkomunikasi, alias miskomunikasi, tentunya bisa mengganggu proses kerja. Bagaimana mengatasi miskomunikasi seperti ini? Berikut tips dari Kevin Wu Result Consultant, salah seorang trainer dan konsultan muda Indonesia, yang dikutip dari laman VIVAnews.com ;

1. Hargai lawan bicara
Menghormati dan menghargai orang yang diajak bicara akan membuat kita cenderung berhati-hati dalam mengungkapkan setiap kata. Termasuk, ketika menegur anggota tim yang melakukan kesalahan, sehingga apa yang ingin kita sampaikan dapat dimengerti, dipahami, dan tidak membuat yang diajak bicara atau ditegur menjadi marah.

Pakar komunikasi, Dale Carnegie, dalam buku ‘How to Win Friends and Influence People’ bahkan mengatakan, rahasia terbesar yang merupakan salah satu prinsip dasar dalam berurusan dengan manusia adalah dengan memberikan penghargaan yang jujur dan tulus kepada orang tersebut.

2. Empati
Kemampuan untuk dapat menempatkan diri pada situasi dan kondisi yang dihadapi lawan bicara akan menciptakan komunikasi lancar. Salah satu syarat untuk dapat memiliki empati adalah memiliki kemampuan untuk mendengarkan dan memahami terlebih dahulu apa yang dikatakan orang yang kita ajak bicara. Dalam buku ‘The 7 Habits of Highly Effective People’, pakar manajemen Stephen R. Covey bahkan menempatkan kemampuan mendengarkan sebagai satu dari 7 kebiasaan tersebut.

3. Jelas dan transparan
Terkadang, karena suatu alasan, kita merasa perlu untuk menyampaikan pesan. Pesan yang baik adalah pesan yang jelas, transparan, dan dapat dimengerti sehingga tidak menimbulkan multi-interpretasi atau salah tafsir.

Sikap seperti ini juga akan membuat lawan bicara percaya bahwa memang apa yang kita katakan adalah benar dan tidak ada yang ditutup-tutupi.

Read more... Read more...

Selasa, 30 November 2010

Maria C. Coyne, 'Dewi' Bagi Para Pengusaha Perempuan

WANITA yang menjabat sebagai Wakil Presiden Eksekutif segmen Bisnis Perbankan di KeyBank ini termasuk pribadi yang luar biasa. Dia menyadari bakatnya di bidang keuangan, dan mengelolanya sedemikian rupa, sehingga bukan hanya sukses berkarir di dunia perbankan, tapi juga berjasa dalam mengembangkan usaha yang dirintis kaum perempuan.

Maria C. Coyne, itulah namanya. Wanita yang juga merupakan anggota Dewan Eksekutif KeyCorp ini menyadari minatnya di bidang keuangan ketika masih remaja. Kala itu, setiap kali dia dan kawan-kawannya bermain boneka, dia menjadi teller bank dengan menggunakan uang permainan monopoli sebagai alat tukar dan bertransaksi. Sejak itu, dia memfokuskan diri untuk berkarir di bidang yang disukainya itu.


''Saya selalu tahu bahwa saya memiliki minat yang kuat di bidang keuangan. Selain itu, saya juga seorang kutubuku,'' katanya seperti dikutip situs forbes.com.


Coyne bergabung dengan KeyBank, bank ke-16 terbesar di Amerika Serikat dan bermarkas di Cleveland, pada 2001, sebagai wakil presiden senior di kelompok perencanaan strategis. Sebelumnya, ia adalah perencana strategis bisnis kecil di Greater Cleveland Growth, dan menghabiskan lebih dari 10 tahun bekerja di Bank One, melayani di berbagai kapasitas manajemen sebelum menjadi direktur pemasaran.

Penyandang gelar Sarjana Administrasi Bisnis di bidang Keuangan dari University of Notre Dame ini juga pendiri Key$Women, sebuah inisiatif bisnis milik perempuan di KeyBank yang sejak 2005 telah menyalurkan dana pinjaman senilai US$3 miliar kepada pengusaha perempuan. Ia bahkan berkomitmen untuk memberikan pinjaman tambahan hingga sebesar US$ 3 miliar pada 2012.

''Saya selalu senang bekerja dengan usaha kecil, yang bergantung pada kemampuan inovatif, karena dana yang disediakan pemerintah untuk mendukung usaha ini seperti datang dan pergi, sehingga dapat menganggu tumbuh kembang usaha kecil itu. Jika Anda ingin menjadi seorang bankir di sektor ini, Anda perlu memelajari bagaimana mengendarai ombak. Saya bekerja untuk membangun sesuatu yang berkelanjutan, yang akan berlangsung terus, terlepas dari apakah ada dana dari pemerintah atau tidak,” jelasnya.

Peluncuran Key$Women bermula dari kerja keras timnya yang melakukan cara-cara informal. Mereka membangun kemitraan dengan beberapa kelompok perempuan di penjuru negeri, yang pada akhirnya menghubungkan mereka dengan para pengusaha perempuan yang membutuhkan modal. Dia berhasil menggunakan perbankan sebagai sebuah kesempatan untuk memecahkan masalah nyata, dan membantu orang mencapai impian pribadi dan bisnis mereka. Berkat usahanya ini, dia juga mampu memberikan pemasukan antara US$ 1 juta hingga US$10 juta bagi KeyBank, dan ia tetap fokus untuk membantu para pemilik usaha kecil dan perempuan agar mampu membangun perusahaan sendiri hingga dua kali lipat lebih tinggi dibanding yang mampu dicapai kaum lelaki.

"Saya berpikir, coba bayangkan betapa banyak yang dapat kita lakukan jika kita meresmikan upaya ini. Saya tahu bahwa cara terbaik untuk mengembangkan bisnis kami (KeyBank-red) adalah dengan berinvestasi dalam segmen yang tumbuh lebih cepat daripada ekonomi yang dalam kasus ini adalah bisnis milik kaum perempuan," katanya.

Sejak bergabung dengan KeyBank, Coyne juga telah menjadi direktur di bidang pengalaman klien untuk KeyBank National Association dan kepala petugas administrasi untuk Key Community Banking. Selama menduduki jabatan tersebut, dia sukses membantu KeyBank menjadi bank dengan peringkat tertinggi dalam hal kepuasan costumer atas layanan perbankan versi American Customer Satisfaction Index (ACSI) pada 2010 ini.

Kesuksesan Coyne di dunia perbankan juga membuatnya menjadi laksana salah seorang selebritis kelas dunia, karena dia salah seorang yang selalu dicari para penyelenggara seminar dan talk show yang berkaitan dengan dunia keuangan, perbankan, dan usaha kecil, untuk dijadikan pembicara. Sejauh ini dia juga sudah sering tampil di CNN, SmartMoney.com, NPR, dan berbagai media nasional Amerika seperti The Wall Street Journal, Enterprising Women, BusinessWeek SmallBiz, American Banker, dan U.S. Banker.

Coyne berhasil mencapai prestasi tertingginya karena sadar akan kemampuan dan bakatnya di bidang keuangan, dan fokus pada tujuannya. Karena fokus, dia senantiasa menyusun rencana dan strategi secara detil, matang, dan terukur, dan mengimplementasikannya dengan baik dan benar. Dia juga selalu berorientasi untuk memberikan yang terbaik bagi orang lain, terutama bagi perusahaan dan klien-kliennya. Wanita ini menginspirasi banyak orang yang ingin sukses seperti dirinya.
(dari berbagai sumber)

Read more... Read more...

Senin, 29 November 2010

10 Kesalahan pada Berkas Lamaran Kerja

Resume atau berkas lamaran pekerjaan seharusnya berisi segala hal mengenai diri dan kelebihan Anda. Hal tersebut sebaiknya dibuat dengan ringkas, mudah dibaca, mudah dimengerti, dan menonjolkan alasan mengapa Anda yang sebaiknya dipilih untuk menempati pekerjaan yang Anda tuju itu. Namun, yang kerap terjadi adalah sebaliknya.

Sebelum dikirimkan, Anda harus membaca berulang-ulang untuk memastikan bahwa isinya sudah cukup tepat dan menceritakan tentang diri Anda. Anda mungkin butuh waktu berjam-jam untuk menyusun resume, tetapi si pewawancara mungkin hanya butuh beberapa menit untuk membacanya. Ketika ada kesalahan, tanpa segan-segan melewatkan resume Anda.

Pastikan resume Anda dibaca lengkap serta tidak terempas begitu saja karena ada kesalahan umum yang sebenarnya bisa dihindari. Berikut adalah beberapa kesalahan umum yang bisa Anda hindari yang dikutip dari Kompas.com ;

1. Tidak menyertakan surat pengantar lamaran
Surat lamaran pekerjaan (bukan curriculum vitae) bernilai penting pada saat pemrosesan pembacaan surat lamaran pekerjaan. Banyak perusahaan yang langsung membuang berkas lamaran pekerjaan yang tak menyertakan surat pengantar tersebut. Pastikan Anda menuliskan ringkasan riwayat diri Anda dengan tepat pada cover letter. Jelaskan mengenai kualifikasi Anda, jarak antara waktu kerja yang cukup jauh, serta informasi lain yang sekiranya dibutuhkan oleh perusahaan yang Anda tuju.

2. Berpikir bahwa salah ketik itu wajar
Dalam survei yang dilakukan kepada para human resources department (HRD), kesalahan yang tersering mereka lihat dalam resume adalah kesalahan pengetikan atau sering disebut "typo". Jangan segan untuk meminta orang lain membaca kembali berkas lamaran pekerjaan Anda untuk memastikan tidak ada kesalahan, apalagi jika Anda mengirim lamaran dalam bahasa Inggris atau bahasa lain yang sebenarnya belum Anda kuasai.

3. Terlalu generik
Ada banyak contoh penulisan surat lamaran pekerjaan yang bisa Anda contoh. Akan tetapi, saking umumnya, kadang para pembaca surat lamaran pekerjaan itu jadi hafal polanya. Nah, pastikan Anda menuliskan lamaran pekerjaan tepat guna dengan posisi yang Anda tuju. Buat surat lamaran pekerjaan Anda cukup personal dan tidak terlihat seperti Anda setengah hati melamarnya. Apalagi ternyata terselip nama perusahaan lain yang pernah Anda coba kirim lamaran. Uh, sudah pasti berkas Anda langsung disingkirkan.

4. Memfokuskan pada tugas, bukan hasil akhir
Ketimbang menuliskan daftar penugasan yang pernah Anda kerjakan, lebih baik Anda tuliskan apa saja hasil yang pernah Anda dapatkan dan bagaimana hal tersebut membantu perusahaan. Contoh, jika Anda pernah berhasil berkontribusi pada pendapatan perusahaan saat mencapai penghasilan tertinggi dalam sejarah dengan program yang Anda buat, maka tempat Anda melamar akan sangat tertarik pada Anda.

5. Obyektif egois
Para pencari pekerja akan mencoba melihat apakah Anda adalah kandidat yang tepat untuk posisi di lembaga mereka, jadi, apa pun yang ada di dalam resume Anda seharusnya merujuk kepada pengalaman dan keberhasilan Anda. Ringkasan kualifikasi yang menceritakan mengenai keberhasilan Anda akan lebih efektif ketimbang pernyataan tujuan Anda yang generik.

6. Format resume yang "berbunga-bunga"
Tentu, penggunaan kertas berwarna pink dan penggunaan huruf yang besar-kecil dengan warna yang berbeda-beda akan membuat berkas lamaran Anda terlihat berbeda dan menonjol, tetapi bukan dalam artian yang bagus. Biasakan untuk menuliskan resume menggunakan kertas dan font yang standar saja. Gunakan tipe font Arial atau Times New Roman berwarna hitam di atas kertas putih.

7. Salah cantum gelar dan tanggal
Salah satu kesalahan yang sering tertangkap adalah kesalahan pada pencantuman gelar. Ada yang saking bersemangatnya, gelar tersebut sudah dicantumkan pada saat ia mengirimkan lamaran, padahal wisuda atau kelulusannya baru akan diadakan bulan depan. Memaksakan hal tersebut bisa membuat Anda terlihat seperti "berbohong".

8. Alasan pergi dari kantor lama
Jangan mencantumkan sesuatu yang bernada negatif dalam resume Anda (juga saat wawancara kerja). Jika Anda meninggalkan posisi lama karena pengurangan tenaga kerja atau karena dipecat, sebaiknya ungkapkan hal tersebut hanya jika ditanya.

9. Mencantumkan terlalu banyak informasi personal
Jika tak ada hubungannya dengan karier Anda, tak usah cantumkan kegiatan pribadi Anda. Begitu pun dengan tinggi atau berat badan (kecuali memang diminta), afiliasi dalam bidang agama, orientasi seksual, hobi memancing, atau apa pun yang bisa berbalik menghakimi Anda.

10. Terlalu panjang
Jika ada pekerjaan di masa lalu yang tak lagi relevan dengan karier Anda, sebaiknya tak usah dicantumkan. Panjang halaman resume disarankan tak lebih dari 2 halaman. Jadi, pastikan Anda mencantumkan hal-hal yang relevan saja. Para manajer HRD, dalam survei yang dilangsungkan oleh Careerbuilder, 21 persen responden mengatakan resume yang lebih panjang dari 2 halaman terlalu panjang, membosankan, dan banyak salahnya.

Read more... Read more...

Kamis, 11 November 2010

Hindari 5 Risiko Akibat Pekerjaan

SEBUAH studi terbaru menunjukkan simpulan mengejutkan tentang hubungan bekerja dengan kesehatan. Duduk terlalu lama, mengetik terus menerus, berdiri berjam-jam, sampai stress, dapat menyebabkan sejumlah penyakit berbahaya mulai dari gangguan syaraf siatik sampai penyakit jantung.

Duduk lama
Duduk terlalu lama tidak baik untuk kesehatan. Bukan hanya menekan punggung bagian bawah dan tulang ekor, duduk terlalu lama juga menyebabkan rasa sakit dan gangguan syaraf siatik bagi sejumlah perempuan.Dua studi belum lama ini juga menemukan bahwa, semakin lama orang menghabiskan waktu untuk duduk setiap hari, semakin besar kemungkinannya meninggal akibat kanker atau penyakit jantung.

Agar tetap sehat, usahakan bangkit selama lima menit dari tempat duduk setiap jamnya. Lakukan sesuatu, misalnya pergi ke kamar mandi atau mengambil air minum. Semakin aktif Anda bergerak, semakin kecil risikonya.

Terus mengetik
Menghabiskan waktu selama 20 jam atau lebih di depan komputer setiap minggu, bisa menempatkan Anda pada risiko cedera pergelangan tangan. Sering kali, kerusakan yang terjadi cukup parah sehingga jalan keluar satu-satunya adalah dengan menjalani prosedur operasi. Itu sebabnya, pencegahan menjadi tindakan yang sangat penting.

Ketika Anda mengetik, jaga supaya tangan berada dalam posisi netral. Jangan pernah menumpangkan tangan di meja, atau menahannya terlalu tinggi. Idealnya, lengan harus ditopang oleh lengan kursi.

Shift malam
Sebuah penelitian besar menemukan bahwa perawat shift malam memiliki kecenderungan lebih besar untuk menderita kanker payudara, dibandingkan mereka yang bekerja pada siang hari. Sementara itu, penelitian terbaru lainnya menemukan bahwa pekerja shift malam memiliki kecenderungan lebih besar untuk mengalami sindrom iritasi usus besar.

Jika Anda termasuk orang yang sering mendapat giliran bekerja di malam hari, agar tetap sehat praktikkan langkah berikut ini. Begitu pulang ke rumah, turunkan suhu ruangan di kamar tidur, redupkan cahaya lampu, dan gunakan sumbat telinga untuk memblokir interupsi saat beristirahat.

Berdiri lama

Perempuan yang berdiri lebih dari delapan jam perhari, memiliki tingkat varises jauh lebih tinggi dibandingkan mereka yang jarang berdiri lama. Untuk mengatasinya, jangan malas menggerakkan tungkai kaki setelah seharian berdiri.

Duduk dengan mengangkat kaki dapat meringankan pembuluh vena yang melebar dan rasa sakit untuk sementara. Tapi, meningkatkan sirkulasi darah dengan cara menggerakkan kaki merupakan cara terbaik untuk mengatasinya.

Stress tingkat tinggi

Tekanan kronis bisa membuat tubuh dan otak dibanjiri hormon stress seperti norepinefrin dan kortisol. Kondisi tersebut bisa memicu timbunan lemak perut ekstra, dan meningkatkan tekanan darah dan risiko penyakit jantung.

Untuk menjaga kesehatan, singkirkan ketegangan otot dan hentikan produksi kortisol dengan melakukan aktivitas fisik. Cara terbaik adalah dengan rajin jogging atau naik turun tangga sebagai latihan kardio yang intens.

Read more... Read more...

Karyawan BPPT Ikuti Pelatihan QI Person

Sebanyak 30 orang karyawan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan 60 karyawan dari sejumlah instansi yang menerima beasiswa S2 dan S3 dari lembaga tersebut, seperti karyawan dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Badan Tenaga Atom Nasional (Batan), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dan Kementerian Riset dan Teknologi (Ristek) mengikuti training Quality Implementation (QI) Person yang diselenggarakan di auditorium Gedung 2 Lantai 3 Gedung BPPT, Jakarta, Rabu (10/11/2010).

Saat membuka pelatihan ini, Sesmenristek Mulyanto mengatakan, dia ingin dengan diselenggarakannya pelatihan ini, karyawan BPPT maupun karyawan dari istansi lain yang mendapat beasiswa S2 dan S3 dari BPPT, tumbuh menjadi pribadi-pribadi unggul yang berkualitas.
"Dengan menjadi pribadi-pribadi seperti itu, saya berharap kalian semua dapat memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara, sesuai bidang pekerjaan yang kalian tekuni. Uang atau materi bukan segalanya. Anda bisa saja membeli apapun yang Anda inginkan dengan uang, tapi Anda tidak bisa membeli kebahagiaan. Anda juga bisa membeli seks dengan uang, tapi tidak bisa membeli cinta," katanya.
Apa yang diinginkan Mulyanto ini sejalan dengan hasil yang dapat dicapai dengan mengikuti training QI person, karena metode ini dapat mendorong seseorang untuk menjadi pribadi-pribadi unggul dan berkualitas yang dapat sukses di segala bidang, baik rumah tangga, karir, pergaulan sosial, dan sebagainya. Selama lebih dari tujuh jam, mulai pukul 09.15 hingga 16.45 WIB, Managing Director CoreAction Result Consulting yang juga salah seorang trainer muda Indonesia, Kevin Wu, menjelaskan, bahwa QI Person mengajarkan, untuk menjadi pribadi berkualitas yang pasti sukses dalam hidupnya, minimal ada empat langkah yang harus dilakukan, yakni dress up, step up, back up, dan grow up.
"Dengan keempat langkah ini, setiap pribadi dapat melakukan sesuatu secara efektif, efisien, namun dengan hasil yang maksimal. Selain itu, keempat langkah ini juga akan membuat seseorang menjadi pribadi yang toleran, humble, berfikiran positif, cermat, mampu mengeluarkan semua potensi dalam dirinya, dan selalu berupaya memberikan hanya yang terbaik bagi dirinya, keluarganya, perusahaan atau instansi tempatnya bekerja, dan lingkungan sekitarnya," kata Kevin.
Usai pelatihan, dari feed back yang diberikan peserta diketahui, kalau rata-rata peserta puas pada apa yang diajarkan dalam metode QI Person, karena setelah mengikuti pelatihan, banyak hal yang baru mereka mengerti dan ketahui, yang sebelumnya bahkan sama sekali tak terfikirkan. Rata-rata peserta memberikan poin 8 dan 9 untuk materi yang diajarkan CoreAction Result Consulting melalui trainer utamanya, Kevin Wu.
QI Person telah diajarkan pada banyak instansi, di antaranya kepada para agen Pudential yang trainingnya diselenggarakan pada 28 Agustus 2010, Bank Bukopin pada 7 Agustus 2010, Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi pada 3 Agustus 2010, dan Radio Dakta FM pada 3 Juli 2010.

Read more... Read more...

Minggu, 07 November 2010

Cara Pintar Bernegosiasi

Negosiasi punya peranan penting untuk mencapai suatu target kerja. Jika menguasai teknik negosiasi, perjalanan Anda menuju puncak karier akan lebih mulus dibandingkan mereka yang tidak punya kemampuan bernegosiasi yang baik.

Banyak orang menganggap, untuk bernegosiasi yang dibutuhkan hanya kemampuan berkomunikasi yang baik dan penampilan sempurna. Anggapan ini tentu saja tidak salah. Namun, untuk sukses bernegosiasi dibutuhkan poin-poin lain. Apa saja itu? Berikut tips dari Kevin Wu Result Consultant yang dikutip dari VIVAnews.com ;

1. Informasi, informasi, informasi
Sebelum memulai segala negosiasi, Anda perlu memiliki semua informasi yang relevan dan up to date yang terkait dengan tujuan negosiasi Anda. Anda tentu akan merasa nyaman jika tahu apa dan bagaimana mitra yang diajak bernegosasi. Serta, bagaimana kondisi perusahaannya terkait dengan materi yang akan dinegosiasikan.

Maka kumpulkan informasi secukupnya, lalu gunakan untuk membangun komunikasi kondusif demi mencapai hasil yang diinginkan.

2. Persiapan
Kepercayaan diri akan meningkat drastis jika Anda juga melakukan persiapan-persiapan yang dibutuhkan dalam rangka bernegosiasi. Misalnya, ketika Anda bernegosiasi perihal pembangunan di sebuah kawasan, Anda perlu mempersiapkan data-data geografi dan demografi di sekitarnya, walaupun hal tersebut tidak diminta atasan atau klien.

Kepercayaan diri Anda akan berdampak langsung pada meningkatnya kepercayaan pihak klien. Hal ini akan memuluskan jalannya negosiasi yang sedang Anda bangun.

3. Bersikap kritis
Negosiasi dapat berlangsung karena adanya kebutuhan dari kedua belah pihak. Biasanya proses 'tawar menawar' ini menjadi alot dan berkepanjangan karena salah satu atau masing-masing pihak tidak mengetahui kebutuhan pihak lainnya. Hal ini bisa terjadi karena ketidakpekaan atau karena memang pihak tersebut sengaja menyembunyikan kebutuhan inti.

Jadi, pada tahap ini bersikaplah kritis dan teruslah mengejar jawaban dengan pertanyaan-pertanyaan Anda. Sebab, biasanya Anda akan menemukan solusi bukan pada jawaban pertama.

Read more... Read more...

Kamis, 07 Oktober 2010

Menjadi Karyawan Berprestasi di Tempat Kerja

Menjadi karyawan terbaik, apalagi menjadi karyawan teladan, merupakan dambaan banyak orang. Sebab, jika predikat ini diperoleh, tak hanya pujian yang didapat, tapi juga bonus dan promosi jabatan.

Perlu disadari, untuk menyandang karyawan berprestasi perlu usaha keras, karena persaingan yang makin ketat di antara sesama pegawai. Jika Anda ingin jadi 'pemenang' di mata atasan, ini tips dari Kevin Wu Result Consultant, dan tips ini telah dipublikasikan Vivanews.com dalam rubrik Karir Kosmo edisi 5 Oktober 2010 dengan judul " Jadi 'Juara' di Tempat Kerja". Berikut tipsnya;

1. Tingkatkan kinerja
'What you did is what you got'. Kalimat bijak yang sudah sangat akrab dengan telinga ini mengingatkan, bahwa apa yang Anda dapatkan saat ini atau di masa depan, merupakan ganjaran setimpal atas apa yang telah atau sedang Anda lakukan.
Maka tingkatkan kinerja agar apapun yang Anda lakukan, hasilnya akan lebih maksimal. Jangan malas dan jangan pula melakukan hal-hal tidak jujur dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab. Juga berhentilah berkata: "Ah, saya sih bekerja sesuai argo saja." Hati-hati, kalimat ini bisa jadi bumerang untuk Anda. Sebab, banyak perusahaan yang baru memberikan penghargaan setelah melihat pekerjaan karyawannya memuaskan.

2. Ambil tanggung jawab lebih
Jika kinerja telah meningkat, buat diri Anda lebih menonjol lagi dibanding yang lain. Caranya, jangan takut atau ragu untuk mengambil tanggung jawab lebih dari yang dibebankan perusahaan kepada Anda.
Misalnya, jika pada tugas yang diberikan ada peluang untuk dikembangkan, kembangkanlah. Meskipun itu berarti Anda akan mendapat tanggung jawab tambahan.
Atau, jika rekan kerja Anda tak sempat atau tak sanggup menyelesaikan pekerjaannya, bantulah. Dengan cara ini semua orang, termasuk bos, akan melihat bahwa Anda memang punya potensi untuk diberi promosi atau dijadikan sebagai karayawan berprestasi.



Kevin Wu adalah managing director CoreAction Result Consulting, perusahaan yang bergerak di bidang jasa pelatihan dan konsultasi manajemen sumber daya manusia (SDM). Untuk mengetahui lebih detil, KLIK DI SINI.

Read more... Read more...

Rabu, 06 Oktober 2010

Tips Atasi Masalah Saat Transisi Jabatan

Meraih promosi jabatan bak pisau bermata dua. Di satu sisi, itu sebuah prestasi yang patut dirayakan. Di sisi lain, jabatan baru yang lebih tinggi justru berpotensi menambah beban hidup jika tak siap menjalaninya.

Apalagi jika jabatan baru itu cukup tinggi dengan tanggung jawab yang sangat besar seperti manajer atau direktur. Menghadapi kondisi semacam itu butuh adaptasi. Jangan sampai pujian yang awalnya mengalir indah berbuah cercaan dari anak buah, juga teguran dari atasan.

Di masa adaptasi dengan jabatan baru, cobalah trik dari Kevin Wu Result Consulting berikut ini yang juga telah ditayangkan di rubrik Kosmo Vivanews.com edisi 6 Oktober 2010 dengan judul "Belajar Jadi Bos'.

1. Bersikap tenang
Kepanikan dapat menghilangkan kemampuan berpikir dan memengaruhi orang-orang di sekitarnya. Saat menghadapi masalah dengan jabatan baru, cobalah bersikap tenang. Sikap ini juga membuat diri lebih terkontrol sehingga tidak mudah emosi atau salah bicara. Ingat, kontrol diri yang buruk akan berdampak negatif pada situasi yang mungkin sudah buruk.

2. Hindari mikromanajemen
Ini biasanya terjadi lantaran merasa tidak siap memimpin sebuah tim kerja. Bisa juga terjadi karena belum merasa mengenal dengan baik atau percaya dengan tim kerja yang baru dipimpinnya. Situasi ini membuat Anda mengendalikan semua pekerjaan sendiri tanpa melibatkan tim. Prinsip mikromanajemen hanya akan memusingkan diri sendiri dengan hasil yang tak maksimal.

3. Jangan malu bertanya
Obat mujarab di kala bingung atau merasa sulit menyelesaikan sesuatu adalah bertanya. Jangan ragu berkonsultasi dengan atasan saat menghadapi masalah dengan jabatan baru. Bahkan, jika memang perlu bertanya dengan anak buah untuk mencari solusi juga tak masalah.
Effie Pavlou, seorang direktur di Granit Consulting Group, menyarankan para manajernya untuk mendemontrasikan hal ini di hadapan para karyawan. Tujuannya, agar karyawan juga terbentuk budaya berani mengajukan pertanyaan kepada pimpinannya.

4. Waspadai politik kantor
Bukan rahasia kalau orang yang baru menduduki jabatan tertentu cenderung rentan diserang. Tak jarang mereka menghadapi orang-orang yang merasa kariernya 'dilangkahi’ atau yang dengki atas ‘keberuntungan’ orang lain. Karenanya, kenali mana kawan dan mana lawan, agar Anda tahu persis bagaimana seharusnya menghadapi setiap orang di lingkungan kerja.

5. Jangan percaya gosip
Untuk membuat kebijakan dan langkah langkah yang tepat, Anda membutuhkan data yang valid dan dapat dipercaya. Maka hati-hatilah dengan gosip agar Anda tidak salah dalam membuat kebijakan. (pet)

Read more... Read more...

Minggu, 26 September 2010

Agar Karir Bertahan di Posisi Puncak

Pernahkah terjerembab dari posisi puncak ke tempat yang tidak pernah Anda bayangkan sebelumnya? Kondisi tersebut mungkin saja terjadi. Banyak orang yang sudah berada di puncak, terpaksa mengalami penurunan karier.

Mempertahankan posisi karier memang lebih sulit dibanding membangun. Karena itu, jika ingin awet di posisi puncak, Kevin Wu Result Consultant, salah seorang trainer muda Indonesia yang juga managing director CoreAction Result Consulting, menyarankan sebuah strategi ampuh bagi Anda, dan strategi ini telah ditayangkan di rubrik Karir Kosmo Vivanews.com. Strategi tersebut adalah menginvestasikan 'aset-aset berharga' Anda untuk menjaga dan mempertahankan keberhasilan yang telah Anda raih saat ini. Aset-aset tersebut, antara lain:

1. Waktu
Waktu merupakan hal paling berharga. Jika telah berlalu, waktu tak dapat dikembalikan. Maka itu, manfaatkan waktu sebaik mungkin hanya untuk hal-hal yang diorientasikan pada pertumbuhan dan kestabilan karier Anda. Alokasikan waktu Anda hanya untuk aktivitas produktif dan penting.

2. Materi
Membangun kemakmuran bukan hanya mengetahui strategi mendapatkan penghasilan besar. Tapi, perlu juga tahu soal pengelolaan uang. Caranya sederhana, perbesar porsi 'beras' (baca: uang) yang ditanamkan kembali daripada beras yang dikonsumsi.
Tidak peduli berapa besarnya pemasukan Anda saat ini, upayakan untuk menginvestasikan kembali uang tersebut. Kegunaannya, dapat menjadi 'tiang' saat karier Anda bermasalah, sehingga kehidupan Anda tidak benar-benar ambruk. Bahkan mungkin saja dengan investasi ini Anda bisa memiliki karier baru di samping karier yang Anda geluti saat ini.

3. Orang-orang di sekitar Anda
Manusia adalah makluk sosial. Karenanya, dalam meraih sesuatu, manusia membutuhkan orang lain, baik keluarga, pimpinan di kantor, rekan kerja, dan sebagainya. Investasikan orang-orang ini dengan cara memberinya perlakuan-perlakuan baik, sehingga ketika Anda membutuhkan mereka, mereka dengan senang hati mendukung Anda. Ingat, orang di luar diri Anda dapat membangun sekaligus menjatuhkan Anda.



Hasil akhir yang berkualitas diawali dari implementasi yang berkualitas (quality implementation/QI). Semoga bermanfaat.

Read more... Read more...

Trik Cepat Naik Jabatan

Cepat tidaknya sukses yang diraih seseorang dalam berkarier, dipengaruhi berbagai faktor. Salah satu faktor terbesar ternyata berasal dari diri sendiri.
Karena itu, jika ingin mendapatkan promosi jabatan lebih cepat, ada dua hal penting yang harus diperhatikan. Yaitu, konteks (penampilan) dan konten pribadi (kinerja) Anda. Jika dapat memamerkan dua hal ini, karier Anda akan melesat lebih cepat.

Berikut tips dari Kevin Wu Result Consultant, salah seorang trainer muda Indonesia sekaligus managing director CoreAction Result Consulting, yang kami kutip dari rubrik karir Kosmo Vivanews.com edisi 20 Agustus 2010 tentang cara meningkatkan konteks dan konten Anda agar performa Anda meningkat dan berada di atas rata-rata.

1. Meningkatkan konteks
Konteks pada diri adalah apa yang orang lain dapat lihat dan dengar diri Anda. Karenanya, jaga dan tingkatkanlah tiga hal berikut:

- Your appearance (penampilan). Tujuannya agar orang kagum dan salut kepada Anda, dan tak ada peluang bagi seseorang untuk mencela, apalagi merendahkan Anda.
- Your word (tutur kata). Dengan begitu siapapun yang berurusan dengan Anda akan merasa nyaman dan paham bahwa Anda pribadi yang berkualitas.
- Your action (tindakan). Hasilnya, semua orang tahu, Anda bukan pribadi yang suka menunda-nunda pekerjaan, dan bukan pula pribadi yang suka meninggalkan pekerjaan sebelum pekerjaan itu tuntas.

2. Meningkatkan Konten
Konten adalah value dalam diri Anda yang menunjang konteks dalam mencapai kesuksesan. Maka itu, jaga dan tingkatkan tiga hal berikut:

- Knowledge (ilmu pengetahuan). Agar Anda memiliki pengetahuan yang cukup dalam bidang pekerjaan maupun yang terkait dengannya. Wawasan luas yang Anda miliki akan menuai keuntungan saat Anda berbincang dengan rekan bisnis atau atasan.
- Skill (kemampuan). Tujuannya, agar Anda dapat menunaikan pekerjaan dengan baik dan Anda mahir dalam pekerjaan itu.
- Attitude (perilaku). Agar semua orang, terutama atasan Anda, mendapat kesan positif tentang Anda, sehingga jalan menuju sukses terbuka lebar.



Hasil akhir yang berkualitas diawali dari implementasi yang berkualitas (quality implementaton/QI). Semoga bermanfaat.

Read more... Read more...

Karir Mentok? Coba Strategi Ini

Merasa karier tidak berkembang, meski Anda memiliki otak brilian, loyalitas dan dedikasi pada perusahaan? Jangan putus asa, karena mungkin ada sesuatu yang tidak Anda ketahui, atau mungkin selama ini Anda dengan sengaja telah mengabaikannya. Apakah itu?

'Tak kenal maka tak sayang', pepatah ini bisa jadi acuan Anda untuk mengembangkan karier. Sudah hukum alam, bahwa jika kita tidak melihat dan mengenal sesuatu, kita cenderung mengabaikannya. Sebaliknya, jika kita melihat, kita tahu, apalagi sangat familiar, kita akan memperhatikannya. Bisa jadi karier Anda 'buntu' karena faktor ini, yakni faktor bahwa bos Anda tidak 'mengenal Anda'.
Untuk mengatasi problem karier ini, berikut tips dari Kevin Wu Result Consultant, salah seorang trainer muda Indonesia yang juga managing director CoreAction Result Consulting yang kami kutip dari rubrik karir Kosmo Vivanews.com edisi 17 September 2010,:

1. Pamer kelebihan Anda
Perusahaan merupakan organisasi dengan banyak orang di dalamnya. Dengan kondisi seperti ini, tak mudah bagi seorang pimpinan untuk mengenal setiap karyawannya. Karena itu, Anda harus berani tampil beda dalam hal yang positif. Sehingga siapapun di tempat Anda bekerja, terutama pimpinan, tahu tentang Anda.
Cobalah tampil beda dalam hal yang sangat positif. Misalnya, jika teman-teman kerja sering datang terlambat, manfaatkan kesempatan ini dengan selalu datang tepat waktu. Atau, bila sedang rapat, usahakan untuk mengungkapkan pendapat Anda. Dengan begitu, atasan bisa lebih mengenal Anda.

2. Selalu ciptakan kesan positif
Jika bos telah mengenal Anda, buat dia selalu ingat Anda lewat prestasi dan potensi yang Anda miliki. Tak perlu mendekatinya dengan cara mencari muka atau menjilat, karena pendekatan seperti itu justru hanya akan merugikan diri Anda sendiri.
Yang perlu Anda perkuat adalah prestasi kerja, terutama jika pimpinan memberikan kepercayaan untuk menangani proyek-proyek penting, Jika kesempatan belum datang, berlatihlah mulai sekarang dengan menyelesaikan tanggung jawab satu persatu. Ingat, kepercayaan tidak muncul dalam 1-2 hari, karenanya harus dipupuk sejak dini.

Hasil akhir yang berkualitas diawali dari implementasi yang berkualitas (quality implementation/QI). Semoga bermanfaat.

Read more... Read more...

Mengubah Tantangan Menjadi Peluang

Pernahkah mendapat tugas yang menurut Anda berat dan sulit untuk dilaksanakan? Atau, pernahkah Anda menghadapi problem pribadi atau problem dengan lingkungan, yang mengharuskan Anda mengerahkan segala kemampuan dan sumber daya yang ada?

Tantangan, rintangan, hambatan atau apapun namanya tak dapat dipungkiri, merupakan salah satu obat pahit dalam perjalanan hidup manusia. Namun, kondisi merupakan pohon dengan buah paling manis dan bunga paling indah jika dapat dimanfaatkan bahkan ditaklukkan.
Jika Anda membaca biografi orang-orang sukses, Anda akan tahu kalau mereka berhasil dalam karier, karena mereka mampu menaklukkan tantangan. Nah, apa yang harus Anda lakukan agar tantangan yang Anda hadapi menjadi peluang yang membuat Anda sukses? Berikut tips dari Kevin Wu Result Consultant, salah seorang trainer muda Indonesia yang juga managing director CoreAction Result Consulting yang saya sadur dari rubrik Karir Vivanews.com edisi 5 Juli 2010. Berikut tipsnya;

1. Jadilah Quality Implementation/QI (baca: Key) Person
Jadilah pribadi yang selalu memberikan hal terbaik dan solusi (kunci), entah itu di rumah, di kantor, di lingkungan sosial dan lain sebagainya. Hal ini menjadi dasar karena dengan menjadi individu kunci seperti ini keberadaan Anda akan selalu membuat lingkungan menjadi positif dan penuh warna.

2. Yakin pada diri sendiri
Ada pepatah 'tidak peduli seribu orang percaya terhadap diri Anda, tetapi jika tidak percaya terhadap diri sendiri maka tidak ada artinya'. Artinya, Anda harus selalu meyakini bahwa hal-hal yang baik akan datang setiap hari melalui berbagai cara. Anda juga bisa meningkatkan kepercayaan diri dengan memiliki citra diri positif, menerima kekurangan diri apa adanya dan menghargai sekecil apapun potensi yang dimiliki.

3. Berjiwa besar
Setiap manusia memiliki kapasitas berbeda-beda. Setiap orang punya 'cawan yang penuh air' yang besarnya berbeda-beda. Jika musibah dan cobaan hidup lainnya diilustrasikan seperti garam, maka bagi orang yang memiliki cawan sebesar mangkuk akan kepahitan jika diberikan garam segenggam. Tetapi, bagi mereka yang memiliki cawan seluas sebuah danau maka garam segenggam tidaklah berarti apa-apa.
Maka itu, terimalah semua masalah dengan besar hati, karena penerimaan seperti ini akan membuat langkah dan hati Anda ringan untuk menghadapinya.

4. Berdayakan kecerdasan Anda
Jika satu cara gagal membuat Anda menaklukkan tantangan, jangan menyerah. Teruslah mencari solusi terbaik, buka semua peluang kesempatan. Jangan pernah mengatakan “Tidak Mungkin” jika Anda belum pernah berupaya maksimal. Coba katakan “Mungkin!” maka semua peluang dan kesempatan akan datang menghampiri Anda tanpa diduga.

Semoga bermanfaat. Hasil akhir yang berkualitas dimulai dengan implementasi yang berkualitas (Quality Implementation /QI).

Read more... Read more...

Jurus Bebas Stress di Kantor

Banyak orang mengeluh dan merasa tersiksa dengan tumpukan pekerjaan di kantor. Mereka seringkali merasa terjebak karena tak dapat menolak tugas yang dibebankan atasan. Stres pun mendera.

Tugas karyawan memang mengerjakan hal yang diperintahkan atasan demi kepentingan perusahaan. Namun masalahnya, ia seringkali harus bekerja melebihi tanggung jawabnya. Misalnya, harus mengambil alih pekerjaan rekan kerjanya yang dianggap memiliki performa buruk.
Tersandera dengan tugas yang menumpuk, apalagi terbebani pekerjaan orang lain, semacam ini rentan memicu stres. Jika Anda mengalaminya, cobalah tips dari Kevin Wu Result Consultant, salah seorang trainer muda Indonesia yang juga managing director CoreAction Result Consulting yang kami sadur dari rubrik Kosmo Vivanews.com edisi 30 Juni 2010. Berikut tipsnya;

1. Terima Dengan Besar Hati
Di dunia ini langka sekali ada orang yang selalu mendapatkan sesuatu sesuai keinginannya. Sebab, kita hidup bersama orang-orang yang berbeda karakter, kemauan, atau kepentingan. Ketika bos memberi tugas yang tak Anda suka berusahalah menerimanya dengan besar hati dan lapang dada. Mungkin bos tahu Anda tak suka itu, tapi cobalah berpikir itu yang terbaik bagi perusahaan, tempat Anda mencari nafkah.

2. Lihat Sisi Positifnya
Orang yang dapat diandalkan biasanya orang yang selalu mendapatkan perhatian dan prioritas. Adanya pelimpahan tugas itu berarti Anda masuk kategori karyawan andalan. Itu berarti Anda memiliki nilai positif di mata bos. Anda harus bangga, karena Anda bisa jadi merupakan the one of the best di perusahaan. Selanjutnya, silahkan berharap kenaikan gaji atau promosi jabatan.

Selamat mencoba, dan ingatlah selalu hasil akhir yang berkualitas dimulai dengan implementasi yang berkualitas (Quality Implementation /QI). Semoga bermanfaat.

Read more... Read more...

Trik Menghadapi Bos yang Jatuh Cinta Kepada Anda

Wanita selalu menjadi pusat perhatian kaum adam. Tak melulu karena kecantikan fisiknya, tapi juga kepribadiannya dan kecerdasannya. Apalagi jika semua karakter positif itu melebur dalam satu tubuh, siapa yang tak terpikat?


Wanita dengan kecantikan sempurna biasanya menjadi buruan banyak pria di manapun berada. Tak terkecuali di lingkungan kerja. Tapi, yang paling merepotkan adalah ketika berhadapan dengan bos yang masih single atau jomblo.
Menghadapi atasan yang memiliki perasaan lebih memang tak mudah. Jika salah langkah, bisa-bisa akan menjadi bumerang bagi karier Anda. Nah, berikut tips dari Kevin Wu Result Consultant, seorang trainer yang juga managing director CoreAction Result Consulting, yang kami kutip dari rubrik Kosmo Vivanews.com edisi
29 Juni 2010. Berikut tipsnya;
1. Batasi Interaksi
Laki-laki yang sedang jatuh cinta biasanya akan mengeluarkan segala jurus agar bisa selalu dekat dengan wanita pujaannya. Mulai dari mengajak ngobrol masalah pribadi, mengajak makan berdua, hingga membuat jadwal dinas bersama.
Jika bos Anda memperlihatkan gelagat semacam itu, jangan ragu untuk segera membatasi interaksi. Usahakan membatasi hubungan hanya sebatas masalah pekerjaan. Tapi upayakan selalu bersikap sopan saat menolak ajakannya agar tak tersinggung atau marah.

2. Jangan Beri Harapan atau Peluang
Jika bos Anda mengutarakan hal-hal yang menjurus pada perasaannya terhadap Anda, alihkan pembicaraan atau abaikan. Jangan beri harapan, apalagi peluang. Sekali harapan atau peluang Anda berikan, Anda akan terjerumus, dan sulit mundur lagi.

3. Utarakan Penolakan dengan Tepat
Orang bijak mengatakan, komunikasi yang baik dapat menyelesaikan masalah seberat apapun. Pilihlah waktu yang tepat untuk mengatakan kepada bos bahwa Anda hanya ingin menjadi karyawannya saja. Sampaikan hal itu dengan kata-kata yang baik agar tidak menyinggungnya. Berikan pengertian sebaik mungkin, agar dia memahami keputusan itu terbaik bagi dirinya dan Anda.

Selamat mencoba, dan ingatlah selalu hasil akhir yang berkualitas dimulai dengan implementasi yang berkualitas (Quality Implementation /QI). Semoga bermanfaat.

Read more... Read more...

Kamis, 02 September 2010

Agen Prudential Ikuti Motivasi QI Person

Sedikitnya 100 orang agen Prudential unit Pro Excelent mengikuti training motivasi yang diberikan Kevin Wu di Pro Excelent Centre, Gedung Jaya, Jl. MH. Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (28/8/2010). Motivasi diselenggarakan untuk menyemangati para agen agar karir mereka sebagai agen asuransi Prudential meningkat tejam dengan membukukan semakin banyak nasabah.

Sebelum motivasi diberikan, panitia melalui MC memberikan THR kepada para agen yang berhasil membukukan pemasukan dalam jumlah puluhan hingga ratusan juta pada pekan lalu (23-28 Agustus). Di antara mereka bahkan ada yang mendapatkan penghargaan khusus karena dianggap paling berprestasi dibanding yang lainnya.
Pada training motivasi kali ini, Kevin kembali membawakan tema “Miracle in You” seperti ketika memberikan motivasi kepada ratusan costumer service officer (CSO) Bank Mega pada 16 Juli 2010.
“Saya kembali membawakan tema ini karena saya yakin setiap orang membutuhkan miracle (keajaiban) agar kehidupannya baik, nyaman, karirnya meningkat, dan sebagainya. Tuhan sebenarnya telah menunjukkan kepada kita bagaimana kita menciptakan miracle, tanpa harus menunggu diberikan oleh-Nya. Nah, dalam kesempatan itu, saya beritahukan caranya kepada mereka,” jelas trainer yang juga managing director CoreAction Result Consulting ini.
Kevin mendahului penyampaian materinya dengan mengajak para agen menyanyikan lagu “When You Believe” yang dipopulerkan Mariah Carey dan Whitney Houston, dan merupakan soundtrack film animasi “The Prince of Egypt”. Kevin menjelaskan mengapa dia membawakan lagu ini.
“Untuk menciptakan keajaiban, yang pertama harus kita lakukan adalah percaya bahwa itu akan terjadi. Karenanya, “When You Believe, You Can Create a Miracle”,” katanya.
Lalu dia membuktikan kata-katanya dengan meminta 11 agen maju ke atas panggung, dan membimbing mereka untuk memanjangkan jari tengahnya yang pendek dengan hanya berbekal “believe”. Para agen salut, karena ternyata dengan hanya meminta secara terus menerus kepada jari itu agar memanjang, jari itu benar-benar memanjang. Bahkan ada yang hingga mencapai 1 cm.
“Believe merupakan modal dasar untuk menciptakan keajaiban. Karena jika Anda ingin mendapatkan nasabah yang banyak sehingga karir Anda meningkat dari seorang agen menjadi UM (unit manager), yang harus Anda lakukan pertama kali adalah percaya bahwa hal itu akan terjadi,” tegasnya.
Namun demikian Kevin juga menjelaskan, selain “believe”, ada hal lain yang harus dilakukan para agen agar miracle benar-benar tercipta. Yakni, miliki “the right program” yang tepat untuk mendapatkan nasabah, buat clear target (target yang jelas), dan fully commit to achieve the target (memiliki komitmen yang sungguh-sungguh untuk mencapai target itu.
Kevin menegaskan, banyak orang sukses yang menggunakan resep ini untuk menjadikan diri mereka seperti saat ini.

Read more... Read more...

Rabu, 01 September 2010

Jurus Sukses Merintis Karir

Anda penggemar mendiang Micheal Jackson atau grup band lawas Koes Plus? Mengapa ada yang menyukai mereka, bahkan begitu mengidolakannya, sehingga tanda tangannya pun sangat diinginkan?

Micheal Jackson, Koes Plus dan sederet artis beken lainnya dipuja karena ada sesuatu dalam diri mereka yang membuatnya disukai dan digilai banyak orang. Sesuatu itu adalah bakat yang dipadu dengan skill yang mumpuni, sehingga setiap lagu yang mereka ciptakan, mereka nyanyikan, dan penampilan mereka di panggung, mampu membuat orang mengalami histeria. Tak ada yang memungkiri, mereka memang hebat.
Sebelum terkenal, Jacko, panggilan akrab Micheal Jackson, bukan apa-apa. Dia hanyalah orang biasa yang sejak kanak-kanak didorong orangtuanya untuk sukses berkarir di musik. Personel Koes Ploes pun begitu. Yon, Yok, Tony, dan Muri harus jatuh bangun sebelum akhirnya menjadi besar melalui sebuah grup band. Dan mereka tak terlupakan hingga kini, meski dari waktu ke waktu hadir musikus-musikus dan biduan-biduan baru dalam blantika musik Indonesia. Dalam acara lagu-lagu nostalgia di televisi dan radio, lagu Koes Plus termasuk lagu pavorit yang diperdengarkan.
Sosok-sosok selebritis ini memberi clue bagi kita bagaimana caranya jika kita ingin sukses di bidang yang kita geluti, yakni jadikan diri kita mampu melakukan dan memberikan yang terbaik bagi orang lain, dan efeknya adalah kesuksesan bagi kita dalam berkarir. Mimpi jika kita hanya melakukan yang biasa-biasa saja, atau bahkan jauh dari baik, orang akan melihat kita, memuja kita, dan mendukung kita, Jika Anda kerap mengecewakan orang, Anda pasti akan ditinggalkan. Lalu, apa artinya hidup Anda jika tiada siapapun di dekat dan di sekitar Anda? Dapatkah Anda hidup tanpa orang lain? Dapatkah Anda sukses? Manusia adalah makhluk sosial, makhluk yang membutuhkan orang lain untuk dapat mendukung kehidupannya. Termasuk mendukungnya untuk mencapai sukses di bidang apapun. Jangan abaikan ini.
Bagaimana caranya untuk dapat melakukan yang terbaik? Dress Up! Isi diri Anda dengan hal-hal yang diperlukan, sehingga Anda menjadi bak taman yang indah dan menawan, taman dimana di dalamnya terdapat bunga berwarna-warni yang mekar, indah, dan harum, sehingga kumbang dan kupu-kupu pun berdatangan untuk meramaikan dan menggairahkan hidup Anda. Langkah tepat untuk men-dress up diri Anda adalah dengan meningkatkan context dan content diri Anda, sehingga value Anda meningkat dan Anda tumbuh menjadi pribadi yang mengesankan, pribadi yang selalu menjadi pusat perhatian orang-orang di sekitar Anda karena kelebihan-kelebihan yang Anda miliki.
Apa sajakah context dan content dalam diri Anda yang harus ditingkatkan?
Context adalah apa yang terlihat dan didengar langsung dari diri Anda, seperti your appearance (penampilan Anda), your word ( cara Anda bertutur kata), dan your action (tindakan Anda). Ketiga hal ini merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan, sehingga jika satu saja dari kedua hal tersebut Anda abaikan, maka pengembangan context Anda takkan maksimal. Maka tingkatkan ketiganya.
Berikut tips meningkatkan your appearance, your word, dan your action.
1. Your Appearance
Penampilan Anda merupakan cerminan diri Anda, sehingga dari apa yang tampak pada kulit luar Anda, orang akan dapat menduga, atau bahkan menebak dengan jitu, apa, siapa, dan bagaimanakah Anda. Jangan pernah lupakan kalau orang-orang di sekitar Anda mungkin melihat dan memperhatikan Anda setiap hari, akan tetapi jangan pernah berfikir mereka tahu apa yang Anda fikirkan dan yang berkecamuk di hati Anda, karena terlalu sedikit orang yang memiliki kemampuan dapat membaca fikiran dan hati orang lain. Maka berpenampilan lah dengan baik dan sesuai kepribadian Anda. Jangan berlebihan dan jangan pula mengada-ada. Anda tentu takkan nyaman jika orang berfikir keliru tentang diri Anda.
2. Your Word
“Mulutmu adalah macanmu”. Ingat selalu kata-kata bijak ini, karena apa yang keluar dari mulut Anda dapat mendatangkan berkah, namun juga bencana. Sesuaikan cara bicara Anda dengan level Anda saat ini, dan pilih dengan tepat setiap kata maupun kosa kata yang Anda gunakan. Orang dengan kepribadian yang baik dan professional adalah orang-orang dengan kata-kata besar yang membangun harapan, kedamaian, dan kebersamaan. Bukan orang dengan kata-kata yang mengundang silang sengketa dan permusuhan.
3. Your Action
“Time is money, so do it now!” Ini kalimat yang dipegang teguh oleh mereka yang telah sukses dalam berkarir. Jika Anda memiliki rencana atau tugas yang harus dikerjakan, tapi Anda selalu menunda-nunda eksekusinya, waktu yang Anda butuhkan untuk mencapai sukses akan lebih lama dari yang Anda targetkan. Bahkan mungkin saja bukan keberhasilan yang Anda dapat, melainkan kegagalan. Mengapa? Karena kita hidup dalam dunia yang begitu dinamis dan kompetitif, dunia dimana semua orang di dalamnya juga seperti Anda; memiliki keinginan. Jika mereka dapat bergerak dengan cepat dan Anda tidak, maka Anda akan tertinggal. Semakin jauh mereka meninggalkan Anda, akan semakin sulit Anda mengejar. Bahkan tidak tertutup kemungkinan, sebelum Anda sanggup mengejar, Anda sudah kehabisan energy akibat usia yang sudah menua, sehingga Anda terpuruk menjadi orang yang gagal. Jadi singkirkan sifat suka menunda-nunda pekerjaan, dan jangan malas!

Content adalah value dalam diri Anda yang berperan sangat penting untuk mencapai kesuksesan. Namun demikian, content dan context tak dapat dipisahkan karena keduanya saling menunjang. Ada tiga hal yang harus Anda tingkatkan jika ingin content Anda meningkat, yakni knowledge (ilmu pengetahuan), skill (kemampuan), dan attitude (sikap atau perilaku).
1. Meningkatkan Knowledge
Banyak cara untuk meningkatkan ilmu pengetahuan Anda. Jika Anda tidak memiliki uang atau waktu untuk kuliah,rajin mengikuti setiap perkembangan yang terjadi di dunia ini melalui siaran radio, televisi, dan surat kabar atau majalah, adalah salah satu caranya, karena dengan begitu bukan hanya ilmu pengetahuan Anda yang bertambah, tapi juga wawasan Anda. Namun demikian, dari semua informasi yang Anda serap, perbanyak informasi yang terkait langsung dengan bidang yang Anda geluti, bidang dimana Anda ingin sukses. Dengan pengetahuan dan wawasan yang mumpuni, jalan Anda untuk menggapai sukses di bidang itu relatif akan lebih mudah karena pengetahuan dan wawasan yang Anda miliki dapat menjadi modal untuk membangun net work, mengatasi kendala, membaca kondisi terkini, membangun strategi baru, dan sebagainya. Jangan melangkah tanpa pengetahuan sama sekali karena hal itu akan menempatkan Anda pada situasi dimana layaknya orang buta yang berjalan tanpa dapat melihat medan yang tengah dia tempuh.
2. Meningkatkan Skill
Apa pekerjaan Anda saat ini? Dan pekerjaan itu membuat Anda melakukan apa saja? Asah terus apa yang Anda lakukan tersebut hingga Anda mahir. Jika Anda seorang sales, pertajam keahlian Anda dalam menjual. Orang menjadi ahli di bidang tertentu karena dia terus dan terus melakukannya, dan sambil melaksanakan hal itu, dia juga meningkatkan kualitas dari apa yang dilakukannya. Mimpi jika Anda melakukan pekerjaan Anda dengan begitu-begitu saja, tanpa peningkatan kualitas, Anda akan mahir dalam bidang pekerjaan Anda. Micheal Jackson melejit menjadi King of Pop dunia karena keahliannya menyanyi dan menari terus menerus meningkat seiring dengan pertumbuhan usianya. Tonton saja videonya saat Jacko masih kanak-kanak dan remaja, dan bandingkan dengan setelah Jacko dewasa. Perubahan drastis akan sangat Anda rasakan.
3. Meningkatkan Attitude
Attitude atau perilaku/sikap kita terkait erat dengan karakter kita. Karenanya jika kita ingin meningkatkan attitude, kita harus mau mengubah karakter buruk kita menjadi baik. Orang yang sukses biasanya memiliki sifat humble (rendah hati), pekerja keras, tekun, mau belajar, dan pantang menyerah. Jika Anda belum memiliki karakter-karakter seperti ini, suntikkan ke dalam diri Anda dan biarkan melekat pada pribadi Anda. Orang yang keras kepala, sombong, tidak jujur, dan malas, biasanya orang-orang yang berada dalam deretan orang yang hidupnya tidak sukses. Ingat saja, hal-hal yang baik akan mendatangkan hal yang baik pula. Begitupun sebaliknya.
Oke, guys! Semoga bermanfaat. Hasil akhir yang berkualitas, dimulai dengan implementasi yang berkualitas (Quality implementation/QI).

Read more... Read more...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP